Efek Rumah Kaca Tinggalkan Zona Aman di Album Baru

Efek Rumah Kaca adalah grup musik indie asal Jakarta dengan basis penggemar yang terbilang fanatik. Pada setiap penampilannya, nyaris tak ada satu pun lagu dari dua album studio mereka sejauh ini yang tidak ikut dinyanyikan oleh para penontonnya seolah tak peduli sekalipun itu akan menutup suara vokalis/gitaris Cholil Mahmud.

Dua album studio tersebut adalah Efek Rumah Kaca (2007, Paviliun Records) dan Kamar Gelap (2008, Aksara Records) yang rentang waktu perilisannya hanya satu tahun lebih beberapa bulan saja. Tiga tahun telah berlalu sejak album kedua hingga saat ini disiratkan oleh Cholil sebagai hal wajar, mengingat ketika merilis album pertama mereka sudah memiliki materi siap rekam untuk album kedua.

“Untuk album ketiga, banyak lagu yang belum siap direkam. Karena sebagian besar adalah materi baru dan belum matang komposisinya,” ungkap Cholil kepada Rolling Stone melalui email, Minggu [14/8/2011].

“Selain itu kami juga ingin album ini sedikit berbeda dari dua album sebelumnya dalam hal aransemen. Dan itu berarti membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dua album terdahulu.”

Selain itu, turun-naiknya kondisi kesehatan pemain bass Adrian Yunan Faisal karena penyakit mata retinitis pigmentosa yang ia derita juga berpengaruh dalam proses pengerjaan album ketiga kali ini. Adrian bahkan sempat rehat selama delapan bulan dan baru kembali tampil pada Mei 2011, meski saat Efek Rumah Kaca tampil di Blues 4 Freedom, 30 Juli lalu, perannya kembali digantikan oleh Hans, gitaris C’mon Lennon.

“Karena untuk mengerjakan hal-hal baru seharusnya frekuensi latihan dan eksperimen harus lebih sering dilakukan. Namun, pada kenyataanya sulit untuk dilakukan,” imbuh Cholil.

Band yang terbentuk pada tahun 2001 itu pada penampilannya beberapa bulan belakangan telah memperkenalkan sebuah single baru berjudul “Hilang” yang bercerita tentang orang-orang hilang di era Orde Baru. Lagu itu, kata Cholil, sama sekali tidak bisa dijadikan petunjuk sebagai warna musik di album mendatang. “Lagu ‘Hilang’ masih ERK banget. Akan ada beberapa lagu yang sepertinya keluar dari standar aransemen ERK,” cetusnya.

Proses rekaman album ketiga yang telah dimulai sejak awal 2010 hingga saat ini telah merampungkan bagian drum, bass, piano dan sebagian gitar. Sedangkan bagian vokal sama sekali belum direkam lantaran liriknya belum ada.

“Proses pembuatan lagu yang biasanya terjadi di ERK adalah musik dahulu, lirik setelahnya. Karena lirik lebih mudah untuk dimodifikasi sedangkan nada dan musik jika sudah mengena sulit untuk diubah-ubah. Oleh karenanya untuk album ini banyak lirik yang belum dibuat dikarenakan masih menunggu musiknya jadi,” papar Cholil yang kemudian menambahkan lagu lama berjudul “Pasar Bisa Diciptakan” akan terdapat di dalam album ketiga, ditandemkan dengan “Cipta Bisa Dipasarkan.”

Album ketiga nanti, lanjut Cholil, memang akan sedikit lebih kompleks dari dua album sebelumnya lantaran lagu-lagunya merupakan gabungan dari dua sampai tiga lagu. Sehingga di dalam album tersebut rencananya hanya akan terdapat enam lagu dengan durasi mencapai delapan sampai sebelas menit.

“Kami banyak eksplorasi dalam membuat musik untuk menggabungkan lagu tersebut menjadi satu kesatuan lagu utuh,” imbuhnya lagi. “Lagu yang ‘ngepop’ atau ringan sepertinya masih ada. Karena pada dasarnya ERK memang ingin musiknya ringan ketika didengarkan.”

Untuk mempertanggungjawabkan eksperimentasi yang merela lakukan ketika rekaman seperti over dub gitar dan vokal, Cholil mengatakan, “Mesti melakukan banyak latihan agar bisa memainkannya di atas panggung dengan baik.”

Setelah tidak lagi bernaung di bawah Aksara Records yang resmi bubar pada akhir 2009 silam dan mendirikan label rekaman sendiri bernama Jangan Marah Records, Efek Rumah Kaca memang seperti tidak mempunyai target kapan album baru mereka akan dirilis. Namun, Cholil telah memperkirakan album itu dirilis paling cepat bulan Desember 2011.

“Kami ingin secepatnya karena kami juga sudah lumayan bosan dengan dua album sebelumnya,” tandas Cholil.


Rollingstoneina